DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
3
PENDAHULUAN
4
1.1.Latar Belakang
4
1.2.Tujuan Penulisan
5
1.3.Rumusan Masalah
5
BAB 11
7
ISI
7
2.1. Inti Atom
7
2.1.1. Ukuran Atom
8
2.1.2.Massa Atom
8
2.I.3. Sifat Atom
9
2.1.4.Bentuk Atom
12
2.2. Radioaktifitas
13
2.2.1.Interaksi sinar Radioaktifitas Dengan Materi
2.3.STUKTUR INTI
20
2.3.1 Stabilitasi Inti.
21
2.3.2. Tenaga Ikatan Inti
22
2.3.3. Peluruhan Inti Tak Stabil
24
2.3.4. Transmutasi
30
2.3.5. Dosis Penyerapan
34
2.3.6. Partikel Elementer
35
2.3.7. Reaksi Inti
36
2.3.8. Alalt-Alat Deteksi
38
2.4. NUKLIR
43
2.4.1. Komponen Nuklir
44
2.4.2. Tehnologi Reaktor Nuklir
49
2.4.3. Siklus Bahan Bakar Nuklir
52
BAB 111
54
PENUTUP
54
3.1. Kesimpulan
54
3.2. Saran
55
DAFTAR PUSTAKA
56
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya
yang berjudul “FISIKA INTI ”
.Harapan kami semoga makalah
ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
Makassar
21, Januari
Penyusun
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan
akan energi bertambah semakin cepat dari tahun ke tahun, sementara sumber yang
dapat langsung untuk digunakan untuk kebutuhan tertentu semakin
terbatas.Meskipun energi yang bersumber pada radiasi matahari (energi surya)
sangat berlimpahtetapi sejauh ini belum dapat pemanfaatannya masih belum dapat
optimal. Secara ekonomisperalatan yang diperlukan untuk mengkonversi energi
surya masih relatif mahaldibandingkan sumber-sumber energi yang bersumber pada
minyak dan gas bumi serta batubara. Reaktor fusi nuklir merupakan salah satu
sumber energi alternatif masa depan yangmenggunakan bahan bakar yang tersedia
melimpah, sangat efisien, bersih dari polusi, tidakakan menimbulkan bahaya
kebocoran radiasi dan tidak menyebabkan sampah radioaktif yangmerisaukan
seperti pada reaktor fisi nuklir. Sejauh ini reaktor fusi nuklir masih belum
dioperasikan secara komersial. Prototipreaktor-reaktor fusi saat ini masih
dalam tahap eksperimentasi pada beberapa laboratorium diUSA dan di beberapa
negara maju lainnya. Suatu konsorsium dari USA, rusia, Eropa danJepang telah
mengajukan pembangunan suatu reaktor fusi yang disebut
InternationalThermonuclear Experimental Reactor (ITER) di Cadarache (Perancis)
untuk mengujikelayakan dan keberlanjutan penggunaan reaksi fusi untuk
menghasilkan energi listrik. Reaktor-reaktor nuklir yang saat ini dioperasikan
untuk menghasilkan energi (listrik)merupakan reaktor fisi nuklir. Dalam reaktor
fisi nuklir energi diperoleh dari pemecahan satuatom menjadi dua atom. Dalam reaktor-reaktor
fisi nuklir konvensional, neutron lambat yangmenumbuk inti atom bahan bakar
(umumnya Uranium) menghasilkan inti atom baru yangsangat tidak stabil dan
hampir seketika pecah menjadi dua bagian (inti) dan sejumlah neutrondan energi
yang besar. Pecahan hasil reaksi fisi tersebut merupakan sampah radioaktif
denganwaktu paruh yang sangat panjang sehingga menimbulkan masalah baru pada
lingkungan. Dalam reaksi fusi nuklir dua inti atom ringan bergabung menjadi
satu inti baru. Dalamsuatu reaktor fusi, inti-inti atom isotop hidrogen
(protium, deuterium, dan tritium) bergabungmenjadi inti atom helium dan netron
serta sejumlah besar energi. Reaksi fusi ini sejenisdengan reaksi yang terjadi
di dalam inti matahari dan bersifat jauh lebih bersih, lebih aman. lebih
efisien dan menggunakan bahan bakar yang jauh lebih berlimpah dibandingkan
denganreaksi fisi nuklir.
1.2 Tujuan Penulisan
- Menjelaskan
pengertian dasar mengenai Fisika inti
- Menjelaskan
karakteristik inti atom
- Menjelaskan
mengenai radioaktifitas
1.3
Rumusan Masalah
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
1.2.
Tujuan Penulisan
1.3.
Rumusan Masalah
BAB
11
ISI
2.1.
Inti Atom
2.2.
Radioaktifitas
2.2.
Struktur Inti
2.4.
Nuklir
BAB 111
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
3.2.
Saran
BAB
2
ISI
2.1.
INTI ATOM
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos), yang berarti tidak
dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep ini
pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Selama akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan
komponen-komponen subatom di dalam atom, hal ini membuktikan bahwa ‘atom’
tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Atom adalah satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom
beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan
netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).
Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik.
Partikel-partikel pembentuk
inti atom adalah proton (1P1)
dan netron ( 0n1).
Kedua partikel pembentuk inti atom ini disebut juga nukleon. Sedangkan nuklida adalah suatu inti atom yang ditandai
dengan jumlah proton (p) dan neutron (n) tertentu, dituliskan:
X
= lambang unsur
Z
= nomor atom = jumlah proton (= p)
A
= bilangan massa = jumlah proton dan neutron (= p + n)
2.1.1.
Ukuran Atom
Inti atom jauh lebih kecil dari ukuran asli atom
(antara 10 000 dan 100 000 kali lebih kecil). Juga mengandung lebih dari 99%
dari massa sehingga kepadatan massa inti sangat tinggi. Inti atom memiliki
semacam struktur internal, seperti neutron dan proton tampaknya mengorbit
sekitar satu sama lain, sebuah fakta yang diwujudkan dalam keberadaan peristiwa
magnetik nuklir. Namun, percobaan menunjukkan bahwa inti sangat mirip dengan
bola atau elipsoid kompak 10-15 m (= 1 fm), yang tampaknya kepadatan yang
konstan. Tentu radius ini sangat bervariasi dengan jumlah proton dan neutron,
inti atom yang lebih berat dan partikel lebih agak lebih besar.
Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Inti atom terdiri atom proton-proton dan neutron-neutron
Jari-jari inti : R = R0 .
A1/3
R0 :
Jari-jari atom 1,33 x 10-3 cm
A : Nomor massa
(nukleon)
2.1.2.Massa
Atom
Mayoritas massa atom berasal dari proton dan neutron, jumlah
keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan massa. Massa atom
pada keadaan diam sering diekspresikan menggunakan satuan massa atom (u).
Satuan ini didefinisikan sebagai seperduabelas massa atom karbon-12 netral,
yang kira-kira sebesar 1,66 × 10−27 kg. Atom memiliki
massa yang kira-kira sama dengan bilangan massanya dikalikan satuan massa atom.
Nama
|
Lambang
|
Nomor atom
|
Nomor massa
|
Massa (sma)
|
Proton
|
P atau H
|
1
|
1
|
1,00728
|
Neutron
|
N
|
0
|
1
|
1,00867
|
Elektron
|
e
|
-1
|
0
|
0,000549
|
2.1.3.Sifat atom
1. Isoton : Atom-atom unsur tertentu ( Z
sama) dengan nomor massa berbeda.
2. Isoton: kelompok nuklida dengan jumlah
netron sama tetapi Z berbeda.
3. Isobar: kelompok nuklida dengan A sama
tetapi Z berbeda.
Kestabilan inti : Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu
aturan. Namun, ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk
mengenal inti yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:
- Semua
inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
- Aturan
ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan jumlah
neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah proton dan
neutron ganjil
- Bilangan
sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan
sakti umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan
banyaknya elektron untuk gas mulia yang sangat stabil.
- Kestabilan
inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
Pita kestabilan : Grafik antara banyaknya neutron versus banyaknya proton
dalam berbagai isotop yang disebut pita kestabilan menunjukkan inti-inti yang
stabil. Inti-inti yang tidak stabil cenderung untuk menyesuaikan perbandingan
neutron terhadap proton, agar sama dengan perbandingan pada pita kestabilan.
Kebanyakan unsur radioaktif terletak di luar pita ini.
- Di atas pita kestabilan, Z
<>
Untuk mencapai kestabilan :
inti memancarkan (emisi) neutron
atau memancarkan partikel beta
- Di atas pita kestabilan dengan
Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan proton
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan partikel alfa
- Di bawah pita kestabilan, Z
<>
Untuk mencapai kestabilan :
Inti memancarkan positron atau
menangkap electron.
2.1.4.
Bentuk Atom
Pada tahun 1661,
Robert Boyle
mempublikasikan buku The Sceptical Chymist yang berargumen
bahwa materi-materi di dunia ini terdiri dari berbagai kombinasi "corpuscules"
ataupun atom-atom yang berbeda. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik bahwa
materi terdiri dari unsur udara, tanah, api, dan air.Pada tahun 1789, istilah element
(unsur) didefinisikan oleh seorang bangsawan dan peneliti Perancis, Antoine
Lavoisier, sebagai bahan dasar yang tidak dapat dibagi-bagi
lebih jauh lagi dengan menggunakan metode-metode kimia.
Pada tahun 1803,
John Dalton menggunakan konsep
atom untuk menjelaskan mengapa unsur-unsur selalu bereaksi dalam perbandingan
yang bulat dan tetap dan mengapa gas-gas tertentu lebih larut dalam air
dibandingkan dengan gas-gas lainnya. Ia mengajukan bahwa setiap unsur
mengandung atom-atom tunggal unik yang dapat kemudian lebih jauh bergabung
menjadi senyawa-senyawa kimia. Sedangkan
bentuk inti atom ada yang berbentuk bulat dan cakram. Didalam inti atom
berkerja gaya Coulomb dan momen kuodrupol. Jika momen kuodrupol = 0 maka
bentuknya bulat jika > 0 maka bentuknya akan lonjong atau cakram.
2.2. RADIO AKTIFITAS
Radio
aktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya aktivitas inti atom,yang
disebabkan karena inti atom tak stabil.
Gejala
yang dapat diamati ini dinamakan:sinar radio aktif.
Dalam
tahun 1896 seorang fisikawan Perancis Henry Becquerel(1852-1908) untuk pertama
kalinya menemukan radiasi dari senyawa-senyawa uranium.Radiasi ini tak tampak
oleh mata,radiasi ini dikenal karena sifatnya yaitu:
a.Menghitamkan
film
b.Dapat
mengadakan ionisasi
c.Dapat
memendarkan bahan-bahan tertentu
d.Merusak
jaringan tubuh
e.Daya
tembusnya besar
Radiasi
ini tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan
seperti:suhu,tekanan suatu reaksi kimia.
contoh:uranium
disebut bahan radio aktif,dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio
aktif.
Gejala
ini diperoleh Becquerel ketika mengadakan penelitian terhadap sifat-sifat
Fluoresensi yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya.
Fosforecensi
yaitu berpendarnya suatu bahan setelah
disinari cahaya, jadi berpendar setelah
tak disinari cahaya.
Fluorecensi
dan Fosforecensi tidak bertentangan dengan hukum kekelan energi,bahan-bahan
berpendar selagi menerima energi atau setelah menerima energi
Persenyawaan
uranium tidak demikian halnya,radiasi persenyawaan uranium tanpa didahului oleh
penyerapan energi,suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum kekelan
energi
Namun
setelah teori relativitas Einstein lahir,gejala itu bukan sesuatu yang
mustahil,sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa.
Penyelidikan
terhadap bahan radioakivitas dilanjutkan oleh suami istri Pierre
Curie(1859-1906),dan Marrie Currie(1867-1934),yang menemukan bahan baru.Bila
berkas sinar radioaktif dilewatkan melalui medan listrik dan medan magnet, ternyata
hanya 3 jenis sinar pancaran yang lazim disebut sinar a,sinar
b
dan sinar g
Gambar:
a.
Sinar
a
adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.Dari arah simpangannya,jelas
bahwa sinar a
adalah partikel yang bermuatan positif. Ternyata sinar a
adalah ion He martabat (valensi)dua. 2a4 = 2He4
Daya
ionisasi sinar a sangat besar sedangkan daya tembusnya
sangat kecil.
b.
Sinar
b
adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif,sinar b
adalah partikel yang bermuatan negatif.Ternyata massa dan muatan sinar sama
dengan massa dan muatan elektron. -1b
0 =
-1 e0
Daya
ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar.
c.
Sinar
g
adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun
medan magnet.Ternyata sinar g adalah gelombang elektromagnetik
seperti sinar X.Daya ionisasi sinar g paling kecil
dan daya tembusnya paling besar.
2.2.1. Interaksi Sinar Radio Aktif
Dengan Materi
SINAR a
(ALFA)
Ø sinar
tidak lain adalah inti atom helium (2He4), bermuatan 2 e
dan bermassa 4 sma
Ø sinar
a
dapat menghitamkam film. Jejak partikel dalam bahan radioaktif berupa sinar
lurus.
Ø radiasi
sinar a
mempunyai daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar b
dan sinar g
Ø radiasi
sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di udara dan di sekitar
10-2mm dan logam tipis.
Ø radiasi
sinar ini mempunyai daya ionisasi paling kuat
Ø sinar
a
dibelokkan oleh medan magnetik
Ø berdasarkan
percobaan dalam medan magnet dan medan lintrik dapat ditentukan kecepatan dan
muatan sinara,
yakni kecepatannya berharga antara 0,054 c dengan c = kecepatan cahaya dalam
vakum.
SINAR b
(BETA)
Ø sinar
b
tidak lain ialah partikel elektron.
Ø radiasi
sinarb
mempunyai daya tembus lebih besar dari pada a tetapi lebih
kecil dari pada g
Ø sinar.
b
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.
Ø kecepatan
partikel b
berharga antara 0,32 c dan 0,7 c.
Ø jejak
partikel b
dalam bahan berbelok-belok.
Ø jejak
yang berbelok-belok disebabkan hamburan yang dialami oleh elektron didalam
atom.
SINAR g(GAMMA)
Ø mempunyai
daya tembus paling besar.
Ø tidak
dibelokkan didalam medan magnetik
Ø sinar
g
memerlukan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek
Ø foton
g
tidak banyak berinteraksi dengan atom
suatu bahan dalam interaksinya dengan bahan mengalami peristiwa fotolistrik dan
produksi pasangan.
Dalam interaksi dengan bahan,seluruh energi
foton diserap dalam bahan.
Energi
yang diserap oleh atom ini dibawa oleh sebuah elektron,untuk membentuk pasangan
elektron.Peristiwa ini yang disebut sebagai produksi pasangan.Foton sinar g
juga dapat berinteraksi dengan elektron orbital melalui hamburan compton.
Urutan
daya tembus dari yang lemah ke kuat adalah:sinar a, sinar b,
sinar g.
Sinar a
dapat dihentikan oleh selembar kertas,sinar b dapat dihentikan
oleh papan kayu setebal 2,5 cm,dan sinarg dapat
dihentikan oleh beton.Sinar g merupakan sinar yang sangat ampuh,dan
dapat digunakan untuk membunuh kuman,dan bakteri untuk sterilisasi alat
kedokteran. Karena sinar ini sangat kuat dan dapat menembus kertas,dan plastik,
sterilisasi dapat dilakukan setelah alat kedokteran itu dibungkus.
Intensitas
sinar-sinar setelah menembus suatu bahan akan berkurang.
I=I0e-mx
keterangan:
-I
= Intensitas (J/s m2)
Io
= Intensitas mula-mula (j/sm2)
e = bilangan natural =2,71828
m
= Koefisien pelemahan bahan keping (m-1)
x
= tebal keping (m)
Apabila
intensitas sinar setelah melewati bahan =1/2 dari intensitas selum melewati
bahan (I = 1/2 I0)
1/2
I0 = I0e-mx
I
= I0e-mx
1/2 = e-mx
ln1/2 = -mx
ln1
- ln2 = -mx
0-ln2 = -mx
m
m
x
disebut HALF VALUE LAYER (HVL) atau lapisan harga paruh, yaitu: lapisan atau
tebal bahan yang membuat intensitas menjadi separuh dari intensitas semula.
2.3. STURKTUR INTI
Inti
atom terdiri dari: proton dan neutron.
Jumlah
proton dan neutron dalam inti (disebut nukleon) dinyatakan sebagai nomor atom
(A). Jumlah proton dalam inti dinyatakan sebagai nomor atom (Z) dan jumlah
neutron dalam inti adalah A-Z.
Nuklida
adalah suatu campuran nukleon tertentu yang membentuk jenis inti atom tertentu.
zxa
|
A
= nomor massa nuklida, sama dengan jumlah proton dan neutron.
Z
= nomor atom, sama dengan jumlah proton.
x
= lambang unsur.
Ø ISOTOP
adalah unsur yang memiliki nomor atom (Z) sama, tetapi memiliki nomor massa (A)
berbeda. Berarti nuklida itu memiliki sifat kimai yang sama, sedangkan sifat
fisika berbeda.
Ø ISOBAR
: nuklida -nuklida yang memiliki nomor massa (A) sama, akan tetapi nomor atom
(Z) berbeda.
Ø ISOTON
: nuklida yang memiliki jumlah neutron sama.
2.3.1. Stabilitas Inti
Nuklida
bersifat stabil jika : jumlah proton (Z) kurang dari 20 dan harga N (jumlah
neutron) / Z (jumlah proton) sama dengan satu atau jumlah sama dengan jumlah
neutron atau jumlah proton (Z) lebih dari 20 dan harga N / Z berkisar 1 - 1,6.
Nuklida-nuklida
dengan N/Z diluar pita kestabilan merupakan nuklida tidak stabil disebut
sebagai nuklida radio aktif.
2.3.2. Tenaga Ikatan Inti (Energi
Binding)
Telah
diketahui bahwa inti terdiri dari proton dan neutron. Proton didalam inti tolak
menolak, adanya kesatuan didalam inti disebabkan oleh adanya gaya yang
mempertahankan proton itu dalam inti, gaya ini disebut gaya inti (nucleus
force).
Penilaian
yang cermat menunjukkan bahwa massa inti yang lebih kecil lebih stabil dari
jumlah massa proton dan netron yang menyusunnya.
Massa
detron (1H2) lebih kecil dari massa proton dan netron
yang menjadi komponen-komponen detron.
Detron
terdiri atas satu proton dan satu netron
massa 1 proton = 1,007825 sma
jumlah = 2,016490 sma
massa detron = 2,014103 sma
Perbedaan
massa m= 0,002387 sma = 2,222 MeV
Hal
ini menunjukkan ketika proton bergabung dengan netron dibebaskan energi sebesar
2,222 MeV
1p1
+
0n1 ® 1H2
+
2,222 MeV
Untuk
membelah detron kembali menjadi proton dan netron diperlukan energi 2,222 MeV,
karenanya tenaga sebesar 2,222 MeV disebut tenaga ikat (energi binding) detron.
Karena
detron terdiri atas 2 nukleon, maka tenaga ikat tiap nukleon adalah
2,222/2=1,111 MeV.
Tenaga
ikat nukleon paling besar pada unsur yang nomor atomnya 50.
Makin
besar tenaga ikat ,makin besar pula energi yang diperlukan untuk memecah unsur
iti,ini berarti makin stabil keadaan unsur itu.
Karena
tenaga ikat tiap nukleon paling besar pada atom yang nomor atomnya50 dapat
ditarik kesimpulan :
a. Ketika inti-inti ringan bergabung
menjadi inti-inti yang lebih berat akan disertai dengan pembebasan energi.
b. Bila inti-inti berat terbelah menjadi inti-inti
yang sedang akan dibebaskan energi.
Dengan demikian energi ikat
inti di dapat dari adanya perbedaan massa penyusun inti dengan massa intinya
sendiri dan perbedaan ini disebut dengan Deffect massa.
Maka energi
ikat inti adalah : { (Smassa proton + Smassa netron) – massa inti }. c2 (1 sma c2 = 931 MeV)
2.3.3. Peluruhan Inti Tak Stabil
Inti-inti dalam keadaan tereksitasi
akan menurunkan tingkat energinya ke keadaan dasar sambil meluruh menjadi inti
lain. Peluruhan akan diikuti pemancaran partikel , atau
sinar . Inti yang meluruh disebut induk, sedangkan inti lain hasil
peluruhannya disebut anak. Apapun jenis inti, setiap terjadi peluruhan akan
berlaku hokum peluruhan radioaktif. Setelah t detik jumlah inti akan menjadi :
N = NO e- t
No adalah jumlah
inti mula-mula dan N adalh jumlah inti setelah meluruh. disebut konstanta
peluruhan. Kecepatan peluruhan juga dapat dinyatakan dengan paruh waktu (T1/2).
(T1/2) didefinisikan sebagai selang
waktu yang dibutuhkan inti untuk meluruh sehingga jumlah inti menjadi
separuhnya.
Besaran lain untuk menunjukkan kecepatan peluruhan adalah waktu hidup terata (Tm)
Tm =
1/
Jumlah peluruhan tiap satuan waktu
disebut aktivitas
A = d N/dt
= N
Karena aktivitas sebanding dengan N, maka dapat diperoleh hubungan :
A = AO e- t
Di mana Ao adalah aktivitas mula-mula, satuan aktivitas adalah
Ci, dimana 1 Ci setara dengan 3,7. 1010 peluruhan
tiap detik. Dari persamaan-persamaan di atas dapat diturunkan hubungan lain
antara jumlah inti yang meluruh dengan waktu paruh yaitu :
N = NO (1/2)n
T1/2
1. Peluruhan
Gamma ()
Sinar merupakan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek.
Ciri-cirinya adalah :
- Daya
tembus sangat besar
- Daya
ionisasinya sangat lemah
- Tidak
dibelokkan oleh medan magnet
- Mempunyai
energy antara 0.2 – 3 MeV
Pada peluruhan tidak
terjadi perubahan nomor massa.
2. Peluruhan
Beta ()
Partikel masih dapat
dibedakan menjadi - yang bermuatan
negatif dan + yang bermuatan positif. - ternyata
adalah elektron, sedangkan + positron.
Ciri-cirinya adalah :
- Daya
tembus cukup besar tetapi < daya tembus
- Daya
ionisasi tidak begitu kuat tetapi > daya ionisasi
- Dapat
dibelokkan dalam medan magnet dengan penyimpangan kecil
- Mempunyai
energi 3-4 MeV
Pemancaran biasanya
diikuti oleh partikel lain, yaitu neutronio (v)
ZXA → Z+1YA + - +
v atau ZXA → Z+1YA + + +
v
3. Peluruhan
Alpha ()
Partikel ternyata
merupakan inti atom helium (2He4)
Ciri-cirinya adalah :
- Daya
tembus kecil
- Daya
ionisasi sangat kuat
- Dapat
dibelokkan dalam medan magnet dengan penyimpangan besar
- Mempunyai
energi 5-3 MeV
ZXA → Z-AYA-4 +
o
Hukum
Pergeseran
Ø Keluarnya
sinar a
dari inti atom berakibat berkurangnya nomor atom sebanyak
dua
dan berkurangnya nomor massa sebanyak empat.
Ø .Radiasi
sinarb
berakibat naiknya nomor atom dengan satu.
Ø .Radiasi
sinarg
hanya merupakan proses penyertaan tanpa merubah nomor atom dan nomor massa.
contoh:
Uranium
yang nomor massannya 238 dan nomor atomnya 92,karena memancarkan sinar a
berubah menjadi torium 234 yang nomor atomnya 90. Unsur ini masih bersifat
radioaktif denggan memancarkan sinar b berubah menjadi
prolaktinium,akhirnya setelah melampaui serentetan disentgrasi menjadi Pb yang
stabil
a b b
Kegiatan
unsur radioaktif bergantung pada banyaknya partikel-partikel yang dipancarkan
dalam tiap detik. Makin banyak partikel-partikel yang dipancarkan tiap detik
makin besar keaktifannya dan makin cepat berkurangnya unsur radioaktif yang
bersangkutan.
Kekuatan radioaktif diukur dengan satuan
Curie.
1
curie = 3,7.1010 pancaran partikel tiap detik.
SATUAN SETENGAH UMUR: (waktu paruh /
half life time)
Karena
adanya peluruhan jumlah unsur radioaktif, demikian pula keaktifannya akan
berkurang dan pada akhirnya habis, yakni setelah seluruhnya menjadi atom stabil
(tidak aktif lagi)
Selang
waktu agar unsur radioaktif itu stabil (tidak aktif lagi) disebut umur unsur
radioaktif.
Selang
waktu agar unsur radioaktif itu tinggal separuhnya disebut setengah umur (T).
Waktu
setengah umur dapat dirumuskan sebagai:
l l
N = N0e-lt
atau N = N0
R=lN
Keterangan :
T = waktu setengah umur
l=
tetapan peluruhan (tetapan radiasi/ tergantung dari jenis zat radioaktif)
ln = logaritma napier yang bilangan pokoknya e =
2’7183
N
= jumlah unsur radioaktif setelah selang waktu t
N0
= jumlah unsur radioaktif mula-mula
R
= keaktifan R A
Ada
2 (dua) macam radio aktifitas, yaitu :
alam
: suatu unsur sudah bersifat radio aktif sejak ditemukannya.
Buatan:
terjadinya radio aktifitas akibat suatu proses (isotop).
2.3.4. Transmutasi
Telah
diketahui bahwa adanya perbedaan antara atom yang satu dengan atom yang lain
semata-mata karena hanya perbedaan jumlah proton dan neutron yang terdapat
dalam inti atom.
Oleh
sebab itu jika jumlah proton dan neutron yang menyusun inti dapat kita rubah
akan berubalah pula atom itu menjadi atom yang lain.
merubah
atom secara buatan lazim disebut TRANSMUTASI
Gagasan
merubah inti atom secara buatan dirintis oleh Rutherford.
Pada
tahun 1959 Rutherford menempatkan preparat radio akyif yang memancarkan sinaradidalam
tabung yang berisi gas niterogen.
Setelah
selang waktu tertentu, dalam tabung itu terjadi oksigen dan proton.
Rutherford
berpendapat ada partikel-partikel a yang membentur
inti atom niterogen sebagai akibat benturan yang amat dasyat, inti niterogen
terbelah menjadi proton dan oksigen.
2a4 7N14
8O17
Peristiwa
itu dapat dipandang sebagai reaksi inti antara partikel a
dengan inti niterogen. Reaksi ini lazim dituliskan sebagai berikut :
2a4
+ 7N14®8017 + 1P1
Dalam
reaksi berlaku kekalan massa dan kekekalan muatan.
Jumlah
nomor massa dan nomor atom sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
Pada
tahun 1937 Chadwick menembaki logam berilium dengan partikel-partikel adari
unsur radioaktif. Hasilnya diperoleh karbon dan partikel netral yang kira-kira
sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron.
2a4
+ 4Be9®6012 + on1
1.
Tranmutasi
oleh partikel-partikel yang dipercepat.
Tranmutasi
dengan sinar ayang
berasal dari unsur radioaktif tidak membawa hasil yang memuaskan. Dari sekian
banyak partikel-partikel ahanya beberapa yang dapat mengadakan
transmutasi.
Hal
ini disebabkab karena partikel ayang mendekati inti atom yang mengalami
gaya tolak, sehingga hanya partikelayang
kecepatannya besar yang dapat sampai pada inti. Transmutasi akan lebih berhasil
bila digunakan partikel-partikel yang kecepatan cukup tinggi. Untuk itu
diciptakan alat yang dapat mempercepat partikel bermuatan yang disebut
Cyclotron.
Pada
tahun 1932 Coekroft dan Walton melaporkan hasil reaksi inti dengan proton.
1H1 + 3Li7 ® 2He4 + 2He4
Pada
reaksi inti tersebut jumlah energi sebelum reaksi adalah:
energi
massa proton = 1,007825 sma
energi
massa litium = 7,016005 sma
energi
kinetik proton
jumlah = 8,023990 sma
Jumlah
energi sesudah energi :
energi
massa helium 2x4,0026=8,0052 sma
ada
selisih sebesar 8,023990-8,0052=0,01879 sma
=17,4939 MeV
Ketika
diukur energi kinetik kedua atom He diperoleh sebesar 17,0 MeV
Suatu
persesuaian yang cukup baik.
2.
Transmutasi
dengan detron yang dipercepat.
13A27 + 1H2
®12Mg25 + 2He4
3.
Transmutasi
dengan netron.
Netron
merupakan partikel netral, sangat baik untuk mengadakan transmutasi, sebab
hanya mengalami gaya tolak yang kecil ketika menghampiri inti.
7N14 + 0n1®5B11 + 2He4
Netron
yang dipakai untuk transmutasi diprodusir dalam reaktor atom.
Dengan
netron tersebut dapat diperoleh berbagai macam radio isotop.
11Na23 + 0n1®11Na24
Natrium
yang diperoleh adalah isotop radioaktif.
Dengan
memancarkan sinar b, isotop natrium berubah menjadi
magnesium yang stabil.
2.3.5. Dosis Penyerapan
Jika
sinar radioaktif mengenai suatu materi, maka sinar radioaktif itu akan diserap
oleh materi tersebut. Besar energi pengion yang diserap oleh materi yang dilalui
sinar radioaktif tergantung pada sifat materi dan berkas sinar radioaktif.
DOSIS
PENYERAPAN adalah banyaknya energi radiasi pengion yang diserap oleh satu
satuan massa materi yang dilalui sinar radioaktif.
Satuan
dosis penyerapan adalah Gray (Gy) atau rad.
1
Gy = 1 joule/ kg
1Gy
= 0,01 joule/ kg
1Gy
= 100 rad
E
= energi yang diberikan oleh radiasi pengion, satuannya joule.
M
=massa materi yang menyerap energi, satuannya kg
D
= dosis penyerapan, satuannya Gy atau rad.
2.3.6. Partikel Elementer
partikel dasar adalah partikel yang; partikel lainnya yang lebih besar
terbentuk. Contohnya, atom terbentuk dari partikel yang lebih kecil dikenal sebagaielektron, proton, dan netron. Proton dan netron terbentuk
dari partikel yang lebih dasar dikenal sebagai quark. Salah satu masalah
dasar dalam fisika partikel adalah menemukan elemen paling dasar atau yang
disebut partikel dasar, yang membentuk partikel lainnya yang ditemukan
dalam alam, dan tidak lagi terbentuk atas partikel yang lebih kecil.
Ø Meson
adalah partikel yang massanya diantara massa proton dan elektron dapat
bermuatan positif, negatif dan netral. Meson ada dua macam yaitu meson m
dan meson ¶
Ø Neutrino
adalah partikel yang tidak bermuatan dan massanya kurang dari massa elektron,
pasangannya adalah antineutrino.
Hyperon,
massanya diantara proton dan deutron.
2.4.7. Reaksi Inti
Zat
radioaktif alam mempunyai inti yang berubah dengan sendirinya setelah
memancarkan sinar radioaktif., tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif
dapat diubah sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan).yaitu dengan
jalan menembaki inti itu dengan partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang
mempunyai kecepatan tinggi.
Penembakan
inti dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.
contoh
: 2He4 + 7N14
®
8O17 + 1H1
Ø Reaksi Berantai
Reaksi
yang berulang hanya berakhir akibat zat yang bereaksi itu habis atau berubah
menjadi zat yang lain.
contoh
: Reaksi berantai ENRICO PERMI (1937)
92U235 + 0n1
® 92U236
®
54Xe140 + 38Sr94 + 0n1 + 0n1
tak
stabil
Hasil
reaksi ini masih mengandung 2 buah NETRON (0n1) sehingga netron ini akan
menembak uranium lian sehingga terjadi reaksi seperti semula.
(n)
Xe Xe Sr
Tiada
reaksi seperti ini akan dibebaskan tenaga dalam bentuk panas.
Ø Reaksi Fisi Dan Fusi
a.
FISI : adalah reaksi pembelahan dari sebuah atom
menjadi dua bagian atom lain yang disertai dengan pelepasan tenaga.
contoh :
0n1 + 92U235
® 56Ba144 + 36Kr89 + 30n1
+
tenaga
(bahan
baku : unsur berat (misal : uranium ))
b.FUSI adalah reaksi penggabungan 2 buah unsur
ringan disertai pengeluaran tenaga.
contoh :
1H2
+
1H2 ® 2He4
+
tenaga
-tenaga
fusi> tenaga fisi
-fisi
lebih muda terjadi daripada fusi, (fusi temperatur harus tinggi).
2.4.8. Alat-Alat Deteksi
Orang
radiasi radioaktif pertama kali melalui pelat foto, kemudian berkembang menjadi
alat deteksi emulsi fotografi. Perkembangan alat deteksi tersebut kemudian
disusul dengan detektor Geiger Muller yang memanfaatkan ionisasai menjadi pulsa
listrik.Kemudian alat ini berkembang menjadi tabung ionisasi dan tabung
detektor proporsional. Dengan ditemukannya bahan-bahan sintilasi, yaitu bahan
yang jika ditembus radiasi akan memancarkan cahaya, timbul adanya detektor
sintilasi.
Pada
dasarnya sistem peralatan deteksi radiasi dapat digolongkan menjadi dua bagian
utama, bagian pertama adalah transduser yang disebut detektor, yaitu berupa
alat yang mengubah radiasi radioaktif menjadi sinyal elektris. bagian kedua
berupa alat elektronik yang mampu memperkuat dan memproses sinyal listrik menjadi
besaran yang diamati.
Detektor
tabung ionisasi, tabung proporsional dan tabung Geiger Muller merupakan alat
yang sejenis. Semuanya memiliki bentuk dasar yang sama serta mempergunakan
ruang tertutup yang berisi gas atau campuran gas, dilengkapi dengan anoda dan
katoda dengan bentuk sedemikian rupa, sehingga medan listrik memungkinkan
terjadi ionisasi secara effisien.Jadi, semua memanfaatkan ionisasi menjadi
pulsa listrik. Detektor sintilasi mempergunakan dasar penyeleksianyang sangat
berbeda dengan jenis tabung Geiger Muller. Detektor sintilasi memanfaatkan
cahaya yang timbul pada interaksi radiasi, sehingga memerlukan bahan yang
mengeluarkan cahaya jika kena radiasi, seperti pada layar CRO atau layar
televisi.bahan yang demikian itu disebut sintilator. Sintilator mempunyai sifat
bahwa intensitas cahaya yang tinmbul sebanding dengan energi radiasi yang
mengenainya, sehingga sangat menguntungkan jika digunakan untuk mengukur energi
radiasi.
Ø Tabung Detektor Geiger Muller (Gm)
Detektor
GM bekerja pada tegangan yang sangat tinggi, yaitu 1000volt - 1400volt.
Detektor ini menghasilkan sebuah pulsa listrik dari setiap partikel tunggal
yang datang padanya., dan tidak tergantung pada energi radiasi.Biasanya
detektor ini digunakan untuk mendeteksi sinar gamma (yang madah menembus
dinding tabung) namun sinar betapapun dapat dideteksi, yaitu melalui jendela
ujung yang biasanya terbuat dari mika yang sangattipis agar dinar beta dapat
menembusnya.
Sinar
gamma yang menembus dinding (katoda) menyebabkan atom gas terionisasi, sehingga
ada elektron yang keluar dari ikatan atomnya, kemudian menumbuk anoda sehingga
terjadi pulsa listrik yang kemudian diperkuet dan dicatat pada alat pencatat
(scaler). Dengan demikian untuk sinar beta, akan menjadi ionisasi. Ion negatif
menuju anoda sebagai pulsa listrik dan seterusnya.
Ø Tabung Sintilasi
Setiap
partikel radiasi didalam sintilator menghasilkan satu puksa cahaya. Radiasi
yang datang pada sintilator akan menimbulkan foton, akibat dari eksitasi atom
gas. Foton ini kemudian diteruskan ke bagian-bagian photomultiplier yang
dalamnya terdapat dynode-dynode yang berurutan yang diberi tegangan satu lebih
tinggi. Foton tersebut menumbuk dynoda sehingga menghasilkan foto elektron.
Foto elektron tersebut kemudian menumbuk dynoda berikutnya dan akhirnya terjadi
elektron sekunder, sehingga didapatkan elektron berlipat ganda. Elektron ini
dipergunakan untuk pengukuran energi radiasi (sopektrometeri energi) ukuran
pulsa-pulsa listrik yang terjadi sebanding dengan energi radiasi dan jumlah
pulsa sebanding dengan jumlah partikel radiasi.
Ø Kamar Kabut Wilson
Uap
(alkohol) jenuh diembunkan pada ion-ion udara yang ditimbulkan oleh radiasi.
Akibatnya, terlihat garis putih dari tetesan-tetesan zat cair yang sangat
kecil, yang merupakan jejal lintasan dalam kamar tersebut, asal diterangi
dengan tepat. Perlu dicatat, bahwa yang kita lihat hanyalah jejak lintasan,
bukan radiasi yang menimbulkan ionisasi.
terdapat
tiga jenis kamar kabut yaitu :
-Expansion
cloud chamber (kamar kabut pemuaian)
-Diffusion
cloud chamber (kamar kabut diffusi)
-Bubble
chamber (kamar gelembung)
pada
bubble chamber radiasi yang mengionkan akan mennggalkan jejak berupa
gelembung-gelembung didalam hidrogen cair. Pada sistem ini perkiraan massa dan
kelanjutannya dapat diperoleh, berdasarkan hukum kekekalan energi dan momentum.
Ø Emulsi Film
Garis-garis
sinar dari ketiga jenis radiasi, dapat juga dipelajari pada film fotografi.
Emulsi film foto, dapat mengurangi jangkauan partikel alpha sekitar 0,002mm dan
bahkan garis lintasan partikel beta, hanya sekitar 1 mm. Karena itu, harus
menggunakan mikroskop untuk mengamatinya. Emulsi nuklir yang khusus, digunakan
untuk maksud ini. Emulsi tersebut lebih tebal dari biasanya dan mempunyai
kepekaan butir-butir perak bromida yang lebih tinggi. Metoda ini mempunyai
keuntungan karena secara otomatis diperoleh rekaman yang permanen dari gejala
yang dipelajari.
2.5. NUKLIR
Reaktor nuklir alam merupakan
salah satu penemuan dalam bidang geologi yang
ditemukan pada tahun1972. Saat itu, di
fasilitas pengolahan bahan bakar nuklir Pierrelatte, Ilmuwan Perancis bernama
Bougzigues sedang bekerja melakukan analisis rutin terhadap uranium yang telah
diekstrak dari biji uranium. kemudian ia menyadari sesuatu yang aneh dari biji
uranium yang ditelitinya.
Uranium memiliki tiga isotop yang
memiliki massa atom yang berbeda dengan proporsi yang berbeda, yaitu : U
238 sebanyak 99.274%, U 235 sebanyak 0.720% dan U 234 sebanyak 0.005%.
Uranium 235 adalah uranium yang paling
dicari diseluruh dunia karena kemampuannya menahan reaksi nuklir dan uranium
inilah yang dipakai di reaktor nuklir modern. Dimanapun di bumi ini, atom
uranium 235 membentuk 0,720 persen dari total uranium. Namun sampel yang
dipegang olehnya hanya memiliki 0,717 persen. Ini menunjukkan bahwa sampel
uranium ini pernah mengalami reaksi pelepasan energi (reaksi fisi). Badan
tenaga atom Perancis segera bergerak untuk menyelidiki penyebabnya. Sampel itu
dilacak hingga ke sebuah pertambangan di Oklo, Gabon, Afrika. Para ilmuwan
bergegas ke Oklo. Penelitian lanjutan yang dilakukan menemukan ada enam belas
lokasi yang berfungsi sama seperti reaktor nuklir modern dan reaktor purba itu
diperkirakan berumur 2 milyar tahun.
Badan tenaga atom Perancis berusaha
mencari fungsinya. Dan kemudian mereka mendapatkan jawabannya dari sebuah
tulisan tahun 1956 yang
dibuat oleh Paul Kazuo Kuroda, seorang ahli
kimia dari universitas Arkansas. Kuroda mengatakan apabila jumlah U235 cukup
banyak dan ada moderator neutron seperti aliran air tanah, maka reaktor nuklir
alam bisa terjadi. Kondisi pertambangan Oklo menyerupai apa yang diprediksi
Kuroda.
Misteri reaktor nuklir alam sebenarnya
telah terjawab secara ilmiah oleh Paul Kuroda, jadi faktor misterinya boleh dibilang
hampir lenyap.
Untuk dapat mengendalikan laju pembelahan, suatu reaktor
nuklir harus didukung dengan beberapa fasilitas yang disebut sebagai Komponen
Reaktor. Komponen-komponen reaktor nuklir harus memenuhi standar kualitas yang
tinggi dan handal, sehingga kemungkinan kegagalan komponen tersebut sangat
kecil. Komponen yang dimaksud adalah:
2.5.1. Komponen Nuklir
1. Bahan
Bakar Nuklir
Terdapat dua jenis bahan bakar nuklir yaitu BAHAN FISIL dan BAHAN FERTIL.
Ø
Bahan Fisil ialah suatu unsur/atom yang langsung
dapat memberikan reaksi pembelahan apabila dirinya menangkap neutron.
Ø
Bahan Fertil Ialah suatu unsur/atom yang setelah
menangkap neutron tidak dapat langsung membelah, tetapi membentuk bahan fisil.
Pada kenyataannya sebagian besar bahan bakar nuklir yang
berada di alam adalah bahan fertil, sebaai contoh isotop Thorium di alam adalah
100% Th-232, sedangkan isotop Uranium hanya 0,7% saja yang merupakan bahan
fisil (U-235), selebihnya sebesar 99,35 adalah bahan fertil (U-238).
Karena alasan fisis, elemen bakar suatu reaktor dibuat dengan
kadar isotop fisilnya lebih besar dari kondisi alamnya, isotop yang demikian
disebut sebagai isotop yang diperkaya, sedangkan sebaliknya untuk kadar isotop
fisil yang lebih kecil dari kondisi alamnya disebut sebagai isotop yang susut
kadar, biasanya ditemui pada elemen bakar bekas. Selain perubahan kadar bahan
fisilnya, elemen bakar biasanya dibuat dalam bentuk oksida atau paduan logam
dan bahkan pada dasa warsa terakhir ini sudah banyak dikembangkan dalam bentuk
silisida. Contoh komposisi elemen bakar yang banyak dipakai: UO2, U3O8-Al,
UzrH, U3Si2-Al dan lain-lain.
Tujuan utama dibuatnya campuran tersebut adalah agar
diperoleh elemen bakar yang nilai bakarnya tinggi, titik lelehnya tinggi,
penghantaran panasnya baik, tahan korosi, tidak mudah retak serta mampu menahan
produk fisi yang terlepas.
2. Bahan
Moderator
Dalam reaksi fisi, neutron yang dapat menyebabkan reaksi
pembelahan adalah neutron thermal. Neutron tersebut memiliki energi sekitar
0,025 eV pada suhu 27oC. sementara neutron yang lahir dari reaksi pembelahan
memiliki energi rata-rata 2 MeV, yang sangat jauh lebih besar dari energi
thermalnya.
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat lain yang harus dipenuhi adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan memiliki daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
Syarat bahan moderator adalah atom dengan nomor massa kecil. Namun demikian syarat lain yang harus dipenuhi adalah: memiliki tampang lintang serapan neutron (keboleh-jadian menyerap neutron) yang kecil, memiliki tampang lintang hamburan yang besar dan memiliki daya hantara panas yang baik, serta tidak korosif.
Contoh bahan moderator : H2O, D2O (Grafit), Berilium (Be) dan lain-lain.
3. Pendingin
Reaktor
Pendingin reaktor berfungsi sebagai sarana pengambilan panas
hasil fisi dari dalam elemen bakar untuk dipindahkan/dibuang ke tempat
lain/lingkungan melalui perangkat penukar penukar panas (H.E.). Sesuai dengan
fungsinya maka bahan yang baik sebagai pendingin adalah fluida yang koefisien
perpindahan panasnya sangat bagus. Persyaratan lain yang harus dipenuhi agar
tidak mengganggu kelancaran proses fisi pada elemen bakar adalah pendingin juga
harus memiliki tampang lintan serapan neutron yang kecil, dan tampang lintang
hamburan yang besar serta tidak korosif. Contoh fluida-fluida yang biasa
dipakai sebagai pendingin adalah: H2O, D2O, Na cair. Gas He dan lain-lain.
4. Batang
Kendali Reaktor
Batang kendali berfungsi sebagai pengendali jalannya operasi
reaktor agar laju pembelahan/populasi neutron di dalam teras reaktor dapat
diatur sesuai dengan kondisi operasi yang dikehendaki. Selain hal tersebut,
batang kendali juga berfungsi untuk memadamkan reaktor/menghentikan reaksi
pembelahan. Sesuai dengan fungsinya, bahan batang kendali adalah material yang
mempunyai tampang lintang serapan neutron yang sangat besar, dan tampang
lintang hamburan yang kecil. Bahan-bahan yang sering dipakai adalah: Boron,
cadmium, gadolinium dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut biasanya dicampur
dengan bahan lain agar diperoleh sifat yang tahan radiasi, titik leleh yang
tinggi dan tidak korosif.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
Prinsip kerja pengaturan operasi adalah dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan batang kendali ke dan dari teras reaktor. Jika batang kendali dimasukkan, maka sebagian besar neutron akan tertangkap olehnya, yang berarti populasi neutron di dalam reaktor akan berkurang dan kemudian padam. Sebaliknya jika batang kendali dikeluarkan dari teras, maka populasi neutron akan bertambah, dan akan mencapai tingkat jumlah tertentu. Pertambahan/penurunan populasi neutron berkait langsung dengan perubahan daya reaktor.
5. Perangkat
Detektor
Detektor adalah komponen penunjang yang mutlak diperlukan di
dalam reaktor nuklir. Semua insformasi tentang kejadian fisis di dalam teras
reaktor, yang meliputi popularitas neutron, laju pembelahan, suhu dan lain-lain
hanya dapat dilihat melalui detektor yang dipasang dalam di dalam teras. Secara
detail mengenai masalah tersebut akan dibicarakan dalam pelajaran instrumentasi
reaktor.
6. Reflektor
Neutron yang keluar dari pembelahan bahan fisil, berjalan
dengan kecepatan tinggi ke segala arah. Karena sifatnya yag tidak bermuatan
listrik maka gerakannya bebas menembus medium dan tidak berkurang bila tidak
menumbuk suatu inti atom medium. Karena sifat tersebut, sebagian neutron
tersebut dapat lolos keluar teras reaktor, atau hilang dari sistem. Keadaan ini
secara ekonomi berati kerugian, karena netron tersebut tidak dapat digunakan
untuk proses fisi berikutnya.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
Untuk mengurangi kejadian ini, maka sekeliling teras reaktor dipasang bahan pemantul neutron yang disebut reflektor, sehingga nutron-neutron yang lolos akan bertahan dan dikembalikan ke dalam teras untuk dimanfaatkan lagi pada proses fisi berikutnya.
Bahan-bahan reflektor yang baik adalah unsur-unsur yang mempunyai tampang lintang hamburan neutron yang besar, dan tampang lintang serapan yang sekecil mungkin serta tidak korosif. Bahan-bahan yang sering digunakan antara lain: Berilium, Grafit, Parafin, Air, D2O.
7. Bejana
dan Perisai Reaktor
Bejana/tangki raktor berfungsi untuk menampung fluida
pendingin agar teras reaktor selalu terendam di dalamnya. Bejana tersebut
selain harus kuat menahan beban, maka harus pula tidak korosif bila
berinteraksi dengan pendingin atau benda lain di dalam teras. Bahan yang bisa
digunakan adalah: alumunium, dan stainless stell.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
Perisai reaktor berfungsi untuk menahan/menghambat/menyerap radiasi yang lolos dari teras reaktor agar tidak menerobos keluar sistem reaktor. Karena reaktor adalah sumber radiasi yang sangat potensial, maka diperlukan suatu sistem perisai yang mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan adalah lapisan beton berat.
8.
Perangkat Penukar Panas
Perangkat penukar panas (Heat Exchanger) merupakan komponen
penunjang yang berfungsi sebagai sarana pengalihan panas dari pendingin primer,
yang menerima panas dari elemen bakar, untuk diberikan pada fluida pendingin
yang lain (sekunder). Dengan sistem pengambilan panas tersebut maka integritas
komponen teras akan selalu terjamin.
Pada jenis reaktor tertentu, terutama jenis PLTN, Heat
Exchanger juga berfungsi sebagai fasilitas pembangkit uap.
2.5.2. Teknologi reaktor nuklir
Ketika sebuah nukleus
atom uranium-235 atau plutonium-239 menyerap neutron dalam jumlah besar, maka hasilnya
adalah fisi dari atom. Fisi menyebabkan atom terbelah menjadi 2 bagian atau
lebih yang lebih kecil dengan energi kinetik dan juga melepaskan radiasi sinar gamma dan neutron bebas.[53] Sebagian neutron lainnya diserap oleh
atom lainnya dan membuat fisi lainnya, yang melepaskan lebih banyak neutron,
dan seterusnya.[
Reaksi rantai nuklir ini dapat dikontrol dengan menggunakan racun neutron dan moderator neutron, sehingga neutron yang
bisa menyebabkan fisi ini jumlahnya bisa diubah-ubah.[54] Reaktor nuklir memiliki sistem manual
dan otomotis yang dapat menghentikan reaksi fisi dengan segera jika terdeteksi
adanya kondisi yang tidak aman.
Tiga
kapal bertenaga nuklir, (atas ke bawah) USS Bainbridge dan USS Long
Beach dengan USS Enterprise adalah
kapal induk pertama bertenaga nuklir yang mulai dipakai 1964.
Ada banyak macam
desain reaktor yang berbeda, menggunakan bahan bakar yang berbeda, sistem
pendinginan yang berbeda designs, serta sistem kontrol yang berbeda pula,
semuanya diatur sesuai dengan kebutuhan spesifik. Reaktor-reaktor di kapal
selam bertenaga nuklir misalnya, membutuhkan uranium yang diperkaya dengan
tinggi sebagai bahan
bakar. Pemilihan bahan bakar ini dapat meningkatkan kekuatan reaktor dan
memperpanjang usia pemakaian, tapi biayanya lebih mahal dan kemungkinan adanya kebocoran nuklir juga lebih tinggi.
Desain-desain terbaru
untuk pembangkit nuklir, seperti contohnya Reaktor Generasi 4, sekarang terus menjadi
subjek penelitian, dan mungkin akan betul-betul digunakan pada masa depan.
Desain-desain ini terus diusahakan agar membuat reaksi fisi nuklir semakin
bersih, aman, dan semakin kecil kemungkinan munculnya kebocoran nuklir, atau
malah dikembangkan ke senjata nuklir. Keamanan pasif untuk reaktor nuklir (seperti ESBWR) sudah siap
untuk dibuat.[57] Desain-desain reaktor ini juga dibuat
agar semakin tahan terhadap kesalahan-kesalahan pengoperasian yang dilakukan
manusia.[58] Sekarang ini para ilmuwan berusaha
untuk mengembangkan reaktor fusi, yang nantinya diharapkan dapat mengurangi
atau malah menghilangkan bahaya dari reaktor fusi sekarang ini. Reaktor fusi
ini mungkin akan beroperasi pada masa depan.
Ø
Sistem
pendingin
Sistem pendingin akan
mengeluarkan panas dari inti reaktor dan memindahkannya ke tempat lain, dimana
panasnya ini dapat digunakan lagi untuk memproduksi listrik. Biasanya, cairan
panas ini akan digunakan sebagai sumber panas untuk pendidih, dan panas
bertekanan dari pendidih dapat digunakan untuk memberi tenaga pada turbin uap untuk menggerakkan generator elektrik.[
Ø
Fleksibilitas
dari pembangkit listrik tenaga nuklir
Sering disebutkan
bahwa pembangkit nuklir tidak fleksibel, dibutuhkan sumber tenaga lain untuk
memenuhi kebutuhan pada saat beban puncak. Saat ini, reaktor-reaktor modern
sudah dapat mengatasi masalah tersebut.
Pembangkit nuklir
yang ada di Perancis dapat dioperasikan di beberapa mode.[62] Unit A di Pembangkit listrik nuklir
Biblis di Jerman
didesain agar dapat meningkatkan atau mengurangi keluaran listriknya sebesar
15 % per menit, dengan besarannya berkisar antara 40-100% dari keluaran
aslinya.[63] Reaktor uap air (Boiling water
reactors) dapat diubah-ubah sesuai tingkat kebutuhan, dengan cara
memvariasikan aliran air.
2.5.3. Siklus bahan bakar
Siklus
dari bahan bakar nuklir dimulai ketika uranium ditambang, diperkayakan, dan
ddiproduksi menjadi bahan bakar nuklir, yang mana kemudian dimasukkan dalampembangkit listrik
tenaga nuklir. Setelah selesai digunakan, sisanya
akan dimasukkan dalam mesin proses ulang (reprocessing plant). Dalam pemrosesan
kembali nuklir,
95% dari sisa bahan bakar yang dipakai dapat digunakan kembali sebagai bahan
bakar baru.
Sebuah reaktor nuklir
hanya merupakan bagian dari siklus-hidup untuk energi nuklir. Proses awalnya
sendiri dimulai dari penambangan. Penambangan uranium biasanya
dilakukan secara terbuka. Di kasus lain, logam uranium ini
akan diekstrak dan diubah menjadi logam stabil dengan bentuk kompak bernama yellowcake, kemudian setelah itu diantar menuju
tempat pemrosesan. Di tempat pemrosesan, yellowcake diubah menjadi uranium heksafluorida, dan kemudian akan diperkaya dengan beberapa macam teknik. Uranium
yang diperkaya ini (biasanya mengandung lebih dari 0.7% U-235) kemudian
dijadikan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan reaktor tersebut. Bahan bakar
nuklir ini akan mengalami 3 siklus operasi di dalam reaktor (kira-kira butuh
waktu 6 tahun), secara umum sampai 3% dari uraniumnya sudah difisi. Setelah
itu, sisanya akan diletakkan ke kolam pembuangan nuklir.
Setelah 5 tahun berada di kolam pembuangan nuklir, sisa nuklir tadi sudah bisa
dikendalikan lagi dan bisa dipindahkan lagi ke tempat penyimpanan kering atau
diproses ulang.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Atom adalah satuan
dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektronbermuatan negatif
yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton yangbermuatan
positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang
tidakmemiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti
atom oleh gaya elektromagnetik. Mayoritas massa atom berasal dari proton dan
neutron, jumlah keseluruhan partikel ini dalam atom disebut sebagai bilangan
massa Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada massa gaungan
nukleon-nukleon pembentuknya.Selisih massa antara gabungan massa
nucleon-nukleon pembentuk inti denganmassa inti stabilnya disebut defek massa
(mass defect). Energi yang diperlukan untuk memutuskan inti menjadi proton-proton
dan neutronn-neutron pembentuknya disebut Enegiikat inti (bindyng energy).
Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan transmutasi inti
merupakan reaksi inti. Radioaktivitas ditemukan oleh ahli fisika Perancis Henri
Becquerel. Peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses acak dan tidak
mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu akan meluruh, melainkan
ia dapat meluruh sewaktu waktu. Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi
nuklir dan reaksi fisi nuklir.Reaksifusi nuklir adalah reaksi peleburan dua
atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal
sebagai reaksi yang bersih.Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti
atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atombaru
yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik.
3.2 Saran
Sesuai penjelasan diatas, sesungguhnya
mempelajari fisika inti dapat membawa manfaat bagi kehidupan sehari-hari,
pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alamsekitar dan berbagai proses yang
berlangsung di dalamnya lebih baik dan juga jadimempunyai kemampuan untuk
mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih bergunabagi manusia. Oleh karena
itu saran kami sebaiknya ilmu pengetahuan yang sudah ada dapat lebih
dikembangkan lagi dengan tanggung jawab didalamnya.